Minggu, 18 Desember 2011

RIVIEW JURNAL


Models for Nutrition Education to Increase Consumption of Calcium
and Dairy Products among African Americans
PENDAHULUAN
Pada orang Afrika Amerika konsumsi kalsium dan susu sangat rendah. Apabila dilihat dari mamfaatnya kalsium tersebut sangat lah penting untuk pertumbuhan tulang dan sangat berpengatuh terhadap pengurangan resiko penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, penyakit jantung, dan kanker usus besar. Pada penelitian ini yang mempengaruhi turunnya konsumsi susu pada orang-orang Afrika Amerika adalah karena persepsi mereka menyatakan bahwa susu itu hanya untuk anak-anak sehingga mereka beranggapan bahwa soft drink adalah minuman penukar untuk susu. Perubahan perilaku kesehatan sulit tetapi yang paling efektif jika melibatkan upaya-upaya kolektif individu dan masyarakat. Meningkatkan asupan gizi individu melalui pilihan makanan yang lebih baik adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor sosiodemografi, psikososial, dan lingkungan. Untuk mencapai perubahan perilaku kesehatan, pendidik harus menyadari hambatan dan fasilitator yang mempengaruhi konsumsi makanan produk susu dan makanan yang mengandung kalsium lainnya.
PEMBAHASAN
Kalsium dan Asupan Susu
Asupan kalsium yang cukup diperlukan untuk kesehatan yang optimal dalam siklus kehidupan. Peran kalsium dalam pengembangan kesehatan tulang dan gigi sangat penting. Kalsium juga dikaitkan dengan fungsi kardiovaskuler, konduksi saraf, kontraksi otot dan irama jantung normal dan pembekuan darah. Penelitian ini menunjukkan bahwa diet kekurangan kalsium merupakan faktor risiko penyakit seperti pre-eklampsia, penyakit jantung, hipertensi, kanker, dan osteoporosis dan asupan susu dapat mengurangi risiko independen dari obesitas .
Rekomendasi asupan kalsium dari referensi diet yang dibuat Food and Nutrition Board of the National Academy of Sciences  adalah 500 mg untuk anak-anak  1 sampai 3 tahun, dan 800 mg untuk anak-anak 4  sampai 8, dan 1.300 mg  untuk remaja 9-18 tahun, 1000 mg untuk orang dewasa di atas 19-50 tahun dan  1.200 mg untuk orang dewasa 51 tahun dan yang lebih tua. Berdasarkan hasil survei yang terus menerus asupan makanan bagi individu (CSFII)  1994-1996, kebanyakan orang Afrika  Amerika mengkonsumsi kalsium kurang dari kebutuhan total penduduk.  Berdasarkan penilaian kualitas diet relatif terhadap kalsium, kebanyakan orang Afrika Amerika merasa bahwa asupan kalsium yang mereka konsumsi  sudah benar.
Pendidikan Gizi pada Siklus Kehidupan
Periode sebelum kehamilan. Pada periode ini menurut laporan IOM 1992 bahwa pada masa ini pendidikan gizi sangat penting agar dapat mencapai status gizi yang baik. Tetapi remaja dan orang dewasa awal lebih sering mengabaikan pentingnya pendidikan gizi pada sebelum kehamilan karena mereka beranggapan bahwa status gizi mereka sudah baik. Hal ini terjadi karena adanya  perubahan gaya hidup pada remaja dan pola makannya. Lima puluh sampai enam puluh persen wanita Afrika Amerika pada tahap akhir masa remaja dan awal masa dewasa dan 23-27% dari laporan pria Afrika Amerika bahwa mereka jarang melakukan olahraga berat karena bagi mereka aktivitas fisik bukan merupakan prioritas.
Periode Kehamilan. Status gizi selama periode sebelum kehamilan sangat penting untuk hasil kehamilan. Karena kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka hamil pada trisemester pertama kebutuhan gizi sangat tinggi karena apabila terjadi kekurangan asupan gizi maka akan terjadi perlambatan pertumbuhan janin. Karena asupan kalsium yang cukup adalah suatu pertimbangan penting selama kehamilan, pendidikan gizi untuk seluruh keluarga dapat diperkuat selama periode ini. Harus diakui bahwa tidak dapat menurunkan berat badan yang diperoleh selama kehamilan akan berisiko kelebihan berat badan dan obesitas. Efek ini dapat diakumulasikan melalui kehamilan multipel, sehingga berkontribusi terhadap epidemi obesitas di Amerika Serikat.
Bayi / balita / prasekolah. ASI adalah sumber asupan gizi yang paling utama untuk bayi yang baru lahir selama tahun pertama kehidupan . Upaya untuk mendorong dan mendukung pemberian ASI harus dimulai selama kehamilan dan terus menyusui selama diperlukan untuk memaksimalkan pertumbuhan bayi. Ibu harus menyadari manfaat kesehatan bagi mereka juga, termasuk kehilangan berat badan setelah melahirkan jika asupan energi yang sesuai. Transisi untuk makan, jangan mulai lebih awal dari 6 bulan, karena waktu yang penting untuk memulai praktek gizi yang baik yang akan memberikan anak-anak dengan dasar bagi sikap yang sehat seumur hidup dan perilaku yang berkaitan dengan makan.
Anak usia sekolah. Pendidikan gizi di semua tingkatan harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dan harus melibatkan siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahap anak-anak dan remaja beresiko kekurangan kalsium karena kekurangan konsumsi susu. Melewatkan makan merupakan kendala untuk mencapai asupan kalsium yang cukup. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang sarapan mengkonsumsi susu kurang .Faktor lain yang mungkin hambatan untuk asupan kalsium adalah kurangnya pengetahuan tentang hubungan antara susu / kalsium dan masalah kesehatan pada produk susu yang menggemukkan.
Dewasa muda. Sebagai transisi kaum muda dari sekolah ke tingkat yang lebih tinggi pendidikan atau pelatihan kerja dan pekerjaan atau karir, mungkin ada penurunan aktivitas fisik tanpa penurunan atas konsumsi energi. Sebagian karena kendala waktu dan perolehan keterampilan dan persiapan keterbatasan makanan, juga dapat meningkatkan prevalensi pola konsumsi makanan yang tidak memenuhi pedoman diet. Laki-laki muda dan perempuan di kelompok usia ini memiliki asupan kalsium terendah. Pada usia ini biasanya konsumsi kalsium tersebut tidak lagi berasal dari susu melainkan dari bahan pangan lain yang sudah diolah seperti makanan ringan yang mengandung kalsium.
Lansia. Pendidikan Gizi untuk meningkatkan konsumsi kalsium dan susu pada usia lanjut adalah sangat penting Tetapi menurut  National Osteoporosis Foundation, menyatakan lebih dari 300.000 perempuan Afrika Amerika mengalami osteoporosis. Dari kasus tersebut bahwa pada usia lansia juga perlu diadakannya pendidikan gizi akan perlunya asupan kalsium untuk mempertahankan komposisi tulang agar tidak kropos. Pendidikan gizi juga harus ditunjang dengan media seperti radio dan membedakan antara realita dengan mitos.
KESIMPULAN
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa rendahnya konsumsi kalsium pada komunitas Afrika Amerika mempengaruhi komposisi tulang mereka sehingga pada usia lanjut mereka mengalami osteoporosis. Perlunya diadakan pendidikan gizi agar dapat meningkatkan status gizi pada komunitas tersebut dan agar mereka bisa membedakan antara kebudayaan dengan pemenuhan status gizi yang baik.

Sumber : American Journal Clinical Nutrition tahun 2006 volume 136: 1103–1106
oleh : Yvonne l. Bronner, Anita S. Hawkins, Mckessa L. Holt, Mian B. Hossain,
                       Randolph H. Rowel, Kim L. Sydnor, and Shaquana P. Divers
dari : Morgan State University, Public Health Program, Baltimore, MD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar